Pages

Senin, 14 September 2020

Frozen II

Halo blog! Long time no see.
Jadi karna Disney+ sekarang udah release, gue akhirnya bisa nonton Frozen II lagi. Serius, Frozen itu bagus. Pertama nonton yang Frozen I gue ga nonton di bioskop dan gue menyesal. Soundtracknya bagus banget! 

Frozen II ga kalah bagus Soundtracknya. Akhirnya gue kepo nonton dokumenternya dan gile. Mereka passionate banget dengan yang dikerjakan. Bahkan songwriter untuk lagu-lagu di filmnya keliatan kalo mereka jago. Pernah gue liat pas meeting songwritersnya berasa ada didunia sendiri karna ngebayangin suara lagunya nanti akan gimana.

Okay cukup buat tentang cerita Frozen nya. Hari ini gue mau bahas soal soundtracknya. Soundtrack Frozen II menurut gue bagus, banget. Engga ada film disney yang bagus 1 film kecuali Frozen I (OF COURSE), Aladdin, dan Beauty & The Beast. Bahkan sampai sekarang gue masih suka banget sama soundtracknya Frozen II. Here we goes,

ALL IS FOUND
Ini lagu pembuka, ceritanya Lullaby yang menceritakan soal misteri Athohallan. Surprise Evan Rachel Wood sebagai pengisi suara Iduna cocok banget peranin suaranya. Menurut gue Lullaby ini agak gloomy buat lagu pengantar tidur,

SOME THINGS NEVER CHANGE
Ini lagu yang semua Castnya nyanyi. Diawali oleh Kristen Bell (Anna) dan Josh Gad (Olaf) diiringi piano aja dengan vibe santai. High notes Kristen Bell cantik banget (as comment by the songwriters). Lalu suara Jonathan Groff (Kristoff) disini juga bagus dan menurut gue suara dia enak banget! Pas liat behind the scenenya, dia ganti suara ke Sven fluently. Terus bagian Idina Menzel (Elsa) awal mulai bagiannya ada vibe Let it Go tapi terus ngeblend dengan vibe santainya tadi cuma lebih megah.

Disini seinget gue difilmnya memang lagi festive ceritanya dan makin bagus karna ada choir sekarang. Bagian favorit di ending adalah pas semua nyanyi bagian Im holding on tight to you. The best.

INTO THE UNKNOWN (ELSA)
Awal-awal cuma diiringi piano lalu strings mulai masuk. Di verse 2 strings makin keras dan bikin kesan "it will epic". Mulai masuk ke reff, DAMNNN
Gila! Thats seriously a high note dan powernya bagus banget. Gue sampai google Idina Menzel ini apakah memang penyanyi dan ternyata iya. Ga heran skill nya bagus. Mau masuk ke reff kedua, brass mulai masuk dan makin kerasa "epic"

Bagian C (i dont know what this called in lyrics term) itu keren banget saat Idina nyanyi dengan background vocalnya. Gue nonton behind the scene recording orchestranya bener2 speechless. Bagus banget.

WHEN IM OLDER
Sekarang lagunya Olaf. Seperti di film sebelumnya, lagu Olaf agak jazzy. Cuma liriknya ini relateable banget buat anak-anak yang udah mulai tumbuh bareng dari Frozen 1 ke Frozen II. I think that kids would totally relate to this song. Surprise diversi recordingnya bahkan ada teriakannya Olaf! Disini gue salut sama kemampuan Josh Gad sambil peranin suara bisa sambil nyanyi biar ga kehilangan Olafnya.

LOST IN THE WOODS
This! My favorite song after Into The Unknown. Pas gue nonton dibisokop, baru intronya gue udah ngakak. DRAMATIS ABIS. Tapi cocok sama Kristoff. Pop Ballad tahun 80an. Belum scenenya dibikin ala MV jaman dulu. Ini masih masuk list On Repeat gue. Versi Jonathan Groff terbaik karna pelafalannya kayak jaman 80an banget.

Bagian "Noth is South, Right is Left" itu ngakak di filmnya karena bener-bener kebalik! Belum ada riff gitarnya yang 80an banget ahahaha mungkin songwriternya memang dari tahun 80an jadi totally relate dengan lagu ginian.

Belum bagian C yang dibikin ala Bohemian Rhapsody dengan bayangan orang-orang.......tapi ini REINDEER. Ditengah-tengah nyasar dihutan nonton scene gini bikin ngakak tapi kasian juga si Anna LOL. Disini bener-bener bikin Jonathan Groff ini jago nyanyi dan cocok sama vibe 80an gini.

SHOW YOURSELF
Di dokumenternya, lagu ini paling lama dibikin karena bingung juga biar epic gimana ceritanya. Di awal Idina Menzel nyanyi kayak lagi ngomong dan ini cara yang bagus buat naikin mood lagunya. Perlahan mulai masuk instrumen selain piano. Bagian awal dia nyanyi "Show Yourself" itu cakep banget, lembut banget, dan bikin mesmerized kedalam film.

Saat Elsa mulai nyanyi echo nya, wah ini keren. Strings mulai masuk, piano makin cepat, lagunya udah mulai naik lagi mood nya dan bikin kita "oke bakal ada apalagi nih di lagunya". Dan iya bagian "Show Yourself" lebih powerful dari sebelumnya.

Bridge, ini mulai dialognya Elsa dengan Echo apapun itu. Strings nya disini bikin merinding! Lalu choir masuk nyanyi All is Found Reprise!! Iin terkeren. Saat Iduna nyanyi All is Found dan Elsa bales "I AM FOUND" itu keren! Lalu duet dengan Iduna ini epic banget! Songwriternya pinter untuk naikin mood lagunya.  

Banyak yang bilang Show Yourself lebih bagus dari Into the Unknown, menurut gue tetap Into the Unknown pemenangnya. Kalo Show Yourself naikin mood pelan-pelan. Into the Unknown terdengan dari awal "Ini bakal Epic". Powerful Idina Menzel disini khan maen!

THE NEXT RIGHT THING
Lagu ini agak depressing tapi ini sebenarnya bikin relate orang-orang yang lagi jatuh kedalam lubang dan gatau harus kemana lagi. Jujur gue sering skip lagu ini karena terlalu depressed abis denger sesuatu yang epic :(

INTO THE UNKNOWN (PANIC AT THE DISCO)
Ini harus banget gue bahas versi artist. Karna gue ga nyangka yang isi lagu end credit dari PATD. Gue sampai kayak.. PATD yang jaman SD gue dengerin itu? Gue salut sama Disney yang bisa sadar bahwa PATD itu kemampuan vokalnya bagus.

Awal-awal langsung suara gitar dan PATD nyanyi bagian reff. WOW HE HIT THAT NOTES. Versi PATD lebih rock tapi asik juga buat didengerin karena masih engga hilang ciri khas disneynya seperti ada strings dan brass dimana-mana. Damn yeah PATD really kill this song. Especially the reff and C part. Belum kemampuannya nyanyi bagian falset dan head voice dalam 1 phrase. Thats a technique there. Gue pun bangga band yang gue dengerin pas SD ternyata skillnya semakin bagus dan masih eksis sampai sekarang.

Sekian review soundtrack gue. Beneran, frozen memang film anak-anak tapi menurut gue Frozen II lebih mature karna mengikuti umur anak-anak yang nonton Frozen I pertama. Soundtracknya juga berkembang lebih bagus. They did a great job for this movie.

Byebye!

Rabu, 08 April 2020

Journey of being a Pianist - Prelude

Hi blog! How's life? Sekarang udah banyak yg WFH karna Pandemi Corona. Awalnya emang niat gue untuk bikin semacam seri perjalanan gue jadi anak les piano. Karna kalo diinget-inget panjang juga ya perjalanannya. Jadi ini semacam guide dengan selipan curcol ahahaha

Niat lainnya sebenarnya, pas dulu gue ngajar piano kayaknya banyak orang tua yang bingung kayak gini,
1. "Gue mau anak gue bisa jago piano, tapi ambil sertifikat apa ya" 
2. "Yang penting bisa main piano deh" 
3. "anak gue diles in piano biar ada kegiatan" 

Buat tipe pertama, biasanya ortunya ambisius (macam nyokap gue sayangnya :")). Well there's nothing wrong with ambitious its just makes a burden to the child hahahah. Nah untuk ini biasanya ada beberapa sertifikat :
1. Yamaha
2. Royal/ABRSM
3. Trinity
untuk sertifikat trinity ini gue baru tau setelah kuliah kayaknya karna selama gue les paling terkenal sertifikat ABRSM dan Yamaha. Untuk Trinity ternyata sama global nya dengan ABRSM. 

Okay dari Yamaha dulu, dulu gue juga anak yamaha dari umur 4 tahun sampai 16 tahun (OMG ITS 12 YEARS). Menurut review seorang murid yang les selama 12 tahun, untuk belajar soal composition, arrangement, theory, dan performances memang bagus banget. Kalo ga karna les disini mungkin gue ga akan pernah tau soal composition dan arrangement. 

Cuma masalahnya adalah paket yamaha itu memang banyak, dan kalo lu mau anak lu jago... ambil semuanya :) its really worth tho
1. Kelompok Musik
Kelompok musik ini biasanya dimulai dari umur 4 tahun sampai lulus kira2 umur 10-11 tahun. Dulu namanya KMA (Kelas Musik Anak), JMC (Junior Music Course), JAC (Junior Advanced Course), dan AXC (Lupa ini singkatannya apa). Setau gue sekarang namanya jadi JMC tok dan untuk KMA jadi Music Wonderland CMIIW. 

Menurut gue buat ortu yang ga punya basic music memang cocok dilesin ini dulu dari kecil. Karna gue dulu suka banget bermain sambil belajar gitu ahahah. Nanti mulai JAC dan AXC dah mulai diajarin Composition, Arrangement, dan Transpose. Nanti gue bakal bikin lebih detailnya di post lain.

2. Piano Course
Nah ini yang biasa dibilang orang-orang "Piano Privat" gitu. Ini pure classical piano. Lesnya dimulai dari umur 6 tahun. Inget banget baca not di piani course itu lebih advanced dari JMC. Jadi memang fokus untuk baca not (hey, baca itu ga gampang ya!) Nah untuk jangka waktu belajarnya ini ga bisa diitung fix kayak Kelompok Musik. Karna dari beberapa guru sebelum gue, kalo lu mau cepet lulus maka lu ga akan explore musik yang banyak. 
Tapi kalo lu explore musik banyak ya... bisa aja lu 14-15 tahun bahkan lebih baru kelar. 

Tapi tenang, untuk yang demen explore musik itu lu bisa skip kok gradenya. Seperti gue yang stop di Grade 7 dan fokus ke Master class & electone course. Well pas itu gue banyak explore lagu electone dan non classic. Trs pas gue mau ambil grade 5 (advanced grade) gue ga ada masalah untuk baca not karna dah biasa baca buku electone & fake book. Bahkan dulu guru les piano gue bilang kemampuan baca gue termasuk cepet padahal di electone aja baca bukunya setengah mati. 

Jadi sarannya yang mau ambil course ini, cari guru yang pengalamannya banyak. Ntah pengalaman lomba atau pengetahuan musiknya banyak. Karna kalo mereka kasi lagu2 diluar pelajaran yang levelnya sedikit lebih susah (biasanya lagu konser) grade lu bakal otomatis naik kok. Ohiya tapi jangan lupa juga cari guru yang bener2 ngerti basic pemanasan. Sering kali gue nemu guru yang skip pemanasan kayak Scale, Arpeggio, Cadence, dll. Bahkan mereka pelajarinnya sebelum ujian doang, duh. 

Because the techniques is all in here, fellas! 

3. Electone Course
Sebenarnya alat musik ini dimonopoli sama Yamaha. Tapi apadaya, main electone itu asik! Gue baru mengenal piano saat umur 11 tahun setelah gue lulus kelompok musik. Saat itu gue langsung loncat grade 7.

Disini juga lagu yang dibawa bukan lagu classic, tapi ada lagu disney, anime, west, jazz, dll. Disini awal mula gue jadi disney dan ghibli addict. Well, guru gue juga berpengaruh besar sih dalam hal ini karna seleranya cocok sama gue. 

Awalnya gue les ini karna ditolak audisi masterclass pas pertama. Guru AXC gue saranin untuk ambil electone karna explorasi musiknya luas dan benar aja. Lu bisa belajar segala alat musik disini, gimana cara main suara terompet, strings, perkusi, dll. You treat piano's/electone's tuts as an instrument. 

Kalo ada yang bilang main electone itu ga seribet klasik kalian salah besar. Ribetnya karna ada 16 tipe suara yang berarti ada 16 style musik yang harus diselaraskan dengan mood lagunya! Tapi itu yang menurut gue asik sih, gue bisa masuk kedalam lagu karna suara yang gue hasilkan benar2 pas dengan aslinya.

Les disini bisa mulai dari umur 6 tahun.

Ohiya jadi sebenarnya kalo anaknya dah ikut Kelompok Musik, nanti gurunya akan nyaranin si anu mending tambah les piano atau ke electone. Cuma dulu pas jaman gue sih ke piano semua karna electone belum sebeken itu. Tapi kalo punya duit sih ya 3 3 nya dimulai dulu, nanti liat si anak demen yang mana baru les itu. Atau mungkin bisa kayak gue les electone SETELAH Kelompok musik jadi biaya ga berat. 

Oke untuk yang tipe kedua dan ketiga gue gabung aja ya. 

Well, jujur aja sih menurut gue tipe yang ketiga ini yang paling repot karna biasanya anaknya engga niat/ga suka piano tapi tetep di lesin. Belum lagi ortu nya ga disiplin nyuruh anaknya latihan. 

Padahal kalo dibilang rajin juga dulu gue jarang banget latihan hahahaha gue juga suka heran dulu gue jarang latihan aja bisa explore banyak sekarang. Walaupun mungkin menurut expert/guru-guru gue dulu gue termasuk lambat, tapi at least gue sadar sekarang gue ga selambat itu. 

Well, ngerti minatnya dulu itu paling penting menurut gue. Yes, classical piano is the basic. But I really really really hate classics tho karna peraturannya banyak banget! Jadi kalo diselipin lagu yang emang anaknya suka pasti bisa cepet. 
Dulu ada murid anak SD kelas 2 SD, anak ini jarang latihan tapi kalo dikasi lagu yang ceria dia bisa kelarin itu lagi 1-2 minggu aja (biasanya bulanan cuy untuk 1 lagu klasik). Atau ada lagi murid gue dah kerja, ga pernah main piano sama sekali tapi dia bilang pengen main lagu kayak Canon in D. Setelah belajar 3-4 bulan dasar klasik, dia bisa lho main Canon in D hahahah. Padahal asumsi orang kan "gue dah tua males mikir" but she proved it tho. Kalo ada niat pasti ada jalan kok

Nah minat ini yang menurut gue kadang guru-guru ntah malas atau ga peka. Untuk kasus murid-murid gue itu, gue bikin arrangement sendiri untuk lagu Classical for kids, Let it go, Aura Lee, bahkan Canon in D biar bisa sesuai sama gradenya mereka. Sering banget gue liat guru-guru nyomot dari internet padahal itu ga sesuai sama gradenya, jadinya anaknya malas karna terlalu susah. 

Intermezzo, setelah murid gue mainin Canon in D pas konser, ada satu guru minta sheets nya ke gue, jadilah gue taro di drive karna memang sheetsnya gue taro situ biar ga gampang ilang dan ke track. Tapi orangnya mengganggap gue ga niat ngasi karna menurut dia linknya ga bisa diakses padahal works kok :( gue tanya masalahnya malah ga dijawab, halah situnya aja yg malas.

Sekian preludenya, gue rencana pengen bikin semacam series karna kalo 1 post pasti panjang. Hope it helps!