Okay, sebenarnya gue adalah salah satu orang yang sering banget insomnia yang bikin gue engga bisa tidur sampai pagi buta ATAU kebangun tengah malam. Biasanya, setiap gue kebangun tengah malam yang gue lakukan adalah balesin chat-chat di Line yang numpuk karna gue ketiduran.
Serius, numpuk. Kan lagi mau UTS, jadi biasanya temen-temen gue pada diskusiin soal-soal gitu deh dan itu lumayan..........banyak, cuma apadaya jam tidur gue selalu jam 9 tepat jadi engga selesai diskusi nya sampai tuntas (I'm so sorry my friends!). Tapi karna gue pengidap insomnia, seberapa cepatpun gue tidur, tetap aja gue bakal kebangun tengah malam.
Oke, itu intermezzo nya bentar. Lanjut.
skipskipskip, selesai bales chat semuanya, yang gue lakukan saat gue insomnia adalah buka akun socmed gue yang lain, dan disaat gue gabut begitu ternyata ada temen gue yang bales chat. Alhamdulillah gue jadi ga gabut-gabut banget :") Apa sih yang di omongin malem-malem begitu? Pertamanya pasti tentang Statistika Inferensial yang kita diskusiin sebelumnya sampai ke akhirnya curhat-curhatan mengenai orang yang berkualitas
Successful Businessman vs Professional Financial/CFO
We started a deep discussion about pros and cons between Entrepreneur and Finance. (well, I love discussion, remember?)
Really, ini bener-bener bikin gue galau karena gue suka dunia bisnis, seperti yang gue lakukan di Othello! sekarang, memang bikin bisnis itu AWALNYA RIBET BANGET tapi seru banget dan bikin gue ketagihan buat nyobain bikin bisnis lainnya.
but
I have a dream. Since I was 15, i dreamed to be a Financial Analyst in some Company/Financial Consultant. Well, once you have a dream, you wouldn't give up your dream easily right?
Tapi masalahnya, gue juga pengen terjun lebih dalam ke dunia bisnis. Beneran deh, siapa sih yang suka kerja di bawah bos terus? Pasti bosen kan kerja sama orang terus dan pengennya bikin usaha sendiri? What I mean is in a large scale, now I have new dream which is having a big business.
Setelah perdebatan panjang, akhirnya jatuh juga ke dalam alasan yang sebenarnya kenapa temen gue ini lebih memilih Entrepreneur (Padahal awalnya sama kayak gue pengennya Finance banget). Alasannya :
"Karena kelas Entrepreneur di seleksi, kelasnya jadi lebih kompetitif"
Nah, there we go. I have the same reason when I choose Finance as my Interest in Management Major. Hal ini gue rasakan sekarang di kuliah yang kompetisinya ga sekompetitif saat gue SMA, jauh kalo dibandingin saat gue SMA yang jurusan gue IPA pada saat itu.
Bukan rahasia lagi kalo misalnya anak-anak IPA pada doyan belajar dan mentingin nilai sampai-sampai bisa backstab temennya demi sebuah prestasi. THAT'S TRUE MATE. But, sisi positive nya adalah lu udah terbiasa berkompetisi sama temen lu sendiri. I have my rival since 10th grade until 12th grade yang notabene dia lebih pinter dari gue. Dan rival gue ini adalah temen baik gue since 7th grade. Nilai dia memang bagus banget kalo dibandingin gue, karna sebel gue "dikalahin" terus sama dia, gue jadi kepacu buat "ngalahin" dia, Itulah motivasi gue saat dulu di SMA, ngalahin rival gue.
That's the reason that he told me, then this is what I told him :
"Agree, more competitive, more opponents that we should defeat and we will increase our level, right?"
Dan lu harus tau apa yang dia bales ke gue :
"Senga lu"
Kampret.
YANG PENTING KAN INTINYA SAMA.
Gini deh, kalo lu main game tapi lawan lu sama, level lu bakal lama kan naiknya? Tapi begitu lu lawan monster yang susah lu kalahin, naik level nya cepet. Begitulah.
AND
Another reason why we like a competitive class is because we like to discuss something with a quality person and we can open our mind.
Coba aja lu ngomong sama orang yang wawasannya lebih luas, gimana? Feel satisfied right?
That's what we mean, sayangnya gue masih jarang having a deep conversation macam ini, mungkin karna gue dan temen gue ini sama-sama dari IPA yang notabene suka banget compete dan punya pikiran yang sejalan, sedangkan yang lain beda pikiran, who knows? Every person have their own way of thinking. Kebetulan aja gue sama temen gue ini sama karna mungkin "dibentuk" sama sekolah yang punya kemiripan.
I'm writing this not because I'm a quality person. NO! I don't have more knowledge as he is, I still need to learn more from him and my other friends. Every person have a unique personal that we can learn from it.
Buat penutup, he gave me an article about how Hernando Cortez can conquer Mexico with a limited army and defeat Aztec tribe. Intinya : Cortez menang dari suku Aztec karena dia mampu ngajak suku Indian asli untuk melawan suku Aztec dan dia membakar kapalnya saat tiba di Mexico agar ga ada pikiran untuk mundur dari suku Aztec.
"Do or Die, don't ask Why" -Cortez
This is a good quote from him to remind us, once we do something never going back or give up before you try it until the end. Begitu lu jadi pebisnis, jangan pernah menyerah mempertahankan bisnis lu itu, tapi perjuangkan karena lu ga bisa rewind seperti saat lu sebelum punya bisnis.
Well, that's what he got, but I got my own quote :
"Finish what you start" -Mr. Metcalfield (My Sport & Fitness Lecturer)
Ini dia yang jadi quote kehidupan gue, intinya selesaikan yang kamu mulai. Sama kayak di quote Cortez, once you do a business, finish it until you satisfied and the business can operate in their own way.
Begitulah random chit-chat gue dan temen gue yang awalnya bahas Statistika jadi bahas Quality Person begini. Bye blog :* and here's another quote that I took from google :
"The quality of a really virtuous person is to be unknown to people, or misunderstood by people, but not to be dissapointed by this." -Leo Tolstoy.
Even when they dislikes you for being a smartass or quality person, unless you don't be dissapointed by your own judgement, then keep it up!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar